For YouRagam

Sandwich Generation Itu Apa, sih?

×

Sandwich Generation Itu Apa, sih?

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Sandwich Generation (Source: Canva)

ZUPERZ — Kamu mungkin pernah mendengar dua kata ini di media sosial, sandwich generation. Dan bukan, itu bukan generasi yang suka makan sandwich.

Terus apa, dong?

Menurut Wikipedia sendiri, sandwich generation itu sebenarnya ditujukan ke orang-orang yang udah punya anak.

Sandwich generation adalah mereka yang secara gak langsung punya tanggung jawab untuk membiayai dan merawat kebutuhan orang tua serta anaknya sendiri.

Namanya juga sandwich, kan? Jadi mereka kayak terhimpit gitu di antara keduanya.

Lalu ada yang namanya the open-faced sandwich generation, ini yang sepertinya banyak dirasakan oleh Gen Z.

Open-faced sandwich generation ini ditujukan untuk kamu yang belum punya anak tapi kamu harus bertanggung jawab untuk merawat dan membiayai saudara atau orang tua kamu sendiri.

Dan walaupun namanya ‘generation’, ini ternyata gak ditujukan kepada suatu generasi atau suatu kelompok. Sandwich generation ini tuh lebih bisa dibilang sebagai kondisi dan fenomena.

Oh iya, istilah ini sendiri udah ada sejak lama, diperkenalkan oleh Dorothy Miller dan Elaine Brody pada tahu 1981.

Namun apa ini masalah?

Bisa aja menjadi masalah. Kamu udah lihat banyak orang di media sosial yang ngeluh karena mereka masuk dalam kategori sandwich generation ini, kan?

Kalau seseorang udah jadi sandwich generation, bisa aja status keuangannya terganggu, waktu, kesehatan, sampai karier mereka juga bisa dipengaruhi oleh ini.

Jadinya risiko mereka stres, burnout, dan depresi lebih tinggi lagi karena ini.

Maksudnya … bayangin aja kamu harus membiayai dan merawat keluarga kamu yang gak sedikit itu dengan kondisi yang kurang memungkinkan.

Belum lagi mereka mungkin aja lebih sering ngerasa cemas, takut kebutuhan keluarganya gak terpenuhi.

Solusinya gimana?

Kalau kamu salah satu sandwich generation, mau gak mau kamu harus budgeting atau merencanakan pengeluaran kamu setiap bulannya. Jangan lupa juga untuk catat pemasukan dan pengeluaran kamu, ya. Biar keuangan kamu bisa terpantau.

Selain itu kalau emang memungkinkan, coba cari sampingan dan diskusikan hal ini ke anggota keluarga kamu yang lainnya, siapa tahu aja mereka bisa membantu, kan?

Dan jangan maksain diri, ya. Kamu keren, kok. Semangat! (afa/*)