ZUPERZ — Kalian pasti sering dengar teman-teman atau orang di sekitar yang menggunakan bahasa campuran, bukan?
Seperti mencampur bahasa Indonesia dengan Inggris, atau bahasa daerah dengan elemen budaya luar.
Fenomena ini bukan sekadar tren, tapi juga mencerminkan perubahan besar dalam cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan mengenal dunia.
Terkait ini, tim Zuper Z mencoba meminta pandangan dari para Gen Z, Dr. Andriana Rumpang, Putri Sulsel Indonesia 2025 dari Universitas Hasanuddin Makassar.
“Keberagaman adalah kita sebagai orang Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu jiwa.”
Senada dengan itu, Muhammad Bagas Wijaya, seorang Praja IPDN dari Palembang, mengatakan bahwa keberagaman mencakup budaya dan bahasa yang memperkaya cara kita memahami satu sama lain.
Muhammad Bagas Wijaya juga setuju bahwa bahasa campuran tidak mengganggu bahasa Indonesia.
“Sebaliknya, kita justru bisa belajar dari teman-teman yang berbeda suku dan daerah. Kita bisa saling bertukar bahasa, yang membuat kita lebih mengenal budaya satu sama lain,” katanya.
Meskipun bahasa campuran memiliki manfaat, tetap penting untuk memperhatikan konteks dan penggunaannya.
Dalam situasi formal seperti di sekolah atau saat berbicara dengan orang yang lebih tua, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar menunjukkan rasa hormat. (*)