Ragam

Lukisan Raden Saleh Syarif Bustaman Muncul di MV Jin BTS, Berikut Deretan Karya Pelukis Hindia-Belanda Tidak Kalah Populer

×

Lukisan Raden Saleh Syarif Bustaman Muncul di MV Jin BTS, Berikut Deretan Karya Pelukis Hindia-Belanda Tidak Kalah Populer

Sebarkan artikel ini

ZUPERZ-Anggota Boy Grup BTS, Kim Seok-jin kembali menjadi sorotan usai merilis musik video (MV) terbaru .

Lagu terbaru yang berjudul Don’t Say You Love Me, yang dirilis penyanyi asal Korea Selatan itu, mematik perhatian dunia, terutama di Indonesia.

Salah satu yang menjadi sorotan yakni sebuah lukisan sebagai properti pelengkap dan terpampang jelas di MV, anggota tertua BTS itu.

Siapa sangka, ternyata lukisan yang ada di MV tersebut milik pelukis ternama Tanah Air, yakni Raden Saleh Syarif Bustaman.

Salah satu adegan di MV Jin, merekam dengan jelas lukisan yang diberi nama Boschbrand atau Forest Fire.

Diketahui Jin memilih lokasi syuting untuk lagu terbarunya di National Gallery Singapore, tempat lukisan Raden Saleh terpajang.

Mengenal sosok Raden Saleh, dan perjalanan kariernya sebagai seniman populer Indonesia saat itu (Hindia-Belanda).

Dalam karyanya, Raden Saleh banyak menggambarkan romantisme yang berkembang di Eropa pada awal abad ke-19 Masehi.

Melalui karyanya ia menyindir nafsu manusia yang terus mengusik makhluk lain, seperti kebiasaan berburu hewan.

Di samping itu, Raden Saleh juga mengusungkan gagasan tentang kemerdekaan dan kebebasan, kemerdekaan, serta menentang penindasan dalam karya-karyanya.

Salah satunya terwujud dalam lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro pada tahun 1857.

Berkat karya-karyanya, Raden Saleh juga banyak dianugerahi penghargaan, baik oleh Belanda maupun Indonesia.

Dari pihak Belanda di antaranya seperti:

-Bintang Ridder der Order van Eikenkoon (REK)

-Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (CFJO)

-Ridder der Koonorde van Pruisen (RKP)

-Ridder van de Witte Valk

Sedangkan dari penghargaan dari Pemerintahan Indonesia :

-Pada tahun 1969 lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara anumerta berupa Piagam Anugrah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia.

-Pada akhir tahun 1967 PTT mengeluarkan prangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya bergambar binatang buas yang sedang berkelahi.

Salah satu lukisan Raden Saleh, Banteng Hunt atau Wild Bull Hunt pernah terjual seharga Rp150 miliar.

Sementara, lukisan View of the Megamendung pernah dilelang dengan harga Rp41 miliar.

Ada beberapa lukisannya yang terkenal dan mendunia mulai dari Pemandangan Merbabu dan Merapi.

Begitupun dengan karya lainnya seperti; Pemandangan Talagabodas, Antara Hidup dan Mati, Penangkapan Pangeran Diponegoro, Pemburuan Rusa hingga Perburuan Singa.

Raden Saleh Syarif Bustaman atau lebih dikenal dengan nama Raden Saleh merupakan sosok yang terlahir dari keluarga bangsawan

Ayahnya, Sayid Hoesen bin Alwi bin Awal, merupakan seorang keturunan Arab.

Adapun darah Jawa ningrat Raden Saleh berasal dari sang ibu, Mas Adjeng Sarip Hoesen, asal Semarang.

Dalam mendalami bakatnya ia bahkan melanglang ke bagian Eropa, hingga pada tahun 1851, Raden Saleh mengakhiri petualangannya di Eropa dan kembali ke Batavia.

Kisah sang pelukis tanah air harus berakhir,p pada Minggu 25 April 1880, Raden Saleh meninggal dunia.

Menurut hasil pemeriksaan dokter, ia meninggal dunia akibat thrombosis atau pembekuan darah. Ia dimakamkan di TPU Bondongan, Bogor, Jawa Barat. (*)