Culinary

Ngobrolin Rendang: Kenapa Makanan Ini Bisa Jadi Raja Dunia?

×

Ngobrolin Rendang: Kenapa Makanan Ini Bisa Jadi Raja Dunia?

Sebarkan artikel ini
ilustrasi (Source : Canva)

ZUPERZ – Kalau ada makanan Indonesia yang sering banget jadi topik internasional, jawabannya pasti rendang. Bayangin aja, masakan khas Minangkabau ini pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia versi CNN Travel. Bukan cuma sekali tapi beberapa kali. Tapi pertanyaannya: kenapa sih rendang bisa sampai segitunya?

Yuk, kita ngobrolin dari rasa, filosofi, sampai perjalanan rendang dari dapur rumah sampai jadi bintang global.

Rasa yang Gak Main-main

Pertama-tama, kita harus ngomongin soal rasa. Rendang itu kaya banget bumbunya. Dagingnya dimasak dengan santan dan aneka rempah kayak lengkuas, jahe, serai, bawang, dan cabai, terus dimasak berjam-jam sampai kuahnya menyusut dan bumbunya meresap total.

Hasil akhirnya? Daging yang empuk tapi kering di luar, bumbunya nempel, dan rasanya campur aduk antara gurih, pedas, dan manis yang balance banget. Satu suap aja langsung auto tambah nasi.

Gak Cuma Enak, Tapi Punya Cerita

Rendang bukan sekadar makanan buat orang Minang. Di balik rasa enaknya, ada filosofi hidup yang dalam.

Menurut budaya Minangkabau, rendang itu punya makna tentang kesabaran dan kebijaksanaan. Masaknya aja perlu waktu lama, dan itu simbol dari proses hidup yang harus dilalui dengan tekun. Bahkan, rempah-rempah yang digunakan juga punya makna misalnya cabai sebagai simbol keberanian, santan sebagai kebijaksanaan, dan daging sebagai lambang kemakmuran.

Jadi kalau kamu makan rendang, kamu juga ikut “nyicipin” nilai-nilai budaya yang ada di baliknya.

Awet Sampai Luar Negeri

Salah satu alasan rendang bisa mendunia juga karena daya tahannya. Karena dimasak sampai kering, rendang bisa tahan berhari-hari bahkan tanpa kulkas. Dulu, ini penting banget buat orang Minang yang merantau mereka bisa bawa bekal rendang dan tetap makan enak di perantauan.

Sekarang? Banyak brand rendang kemasan yang bisa kamu beli di luar negeri, dari Malaysia sampai Belanda, dari restoran kecil sampai supermarket Asia. Bahkan chef internasional kayak Gordon Ramsay pun pernah belajar bikin rendang langsung ke Indonesia.

Rendang: Bukan Cuma Daging Sapi

Buat yang belum tahu, rendang itu gak melulu daging sapi. Di kampung-kampung, ada juga rendang ayam, rendang paru, rendang telur, bahkan rendang jamur buat kamu yang vegetarian. Rasanya beda-beda, tapi tetep enak.

Dan uniknya lagi, tiap daerah punya versi rendangnya sendiri. Ada yang warnanya lebih gelap dan kering (biasanya di Padang), ada juga yang agak basah dan merah (kayak di daerah pesisir).

Bukan Sekadar Masakan, Tapi Identitas

Buat orang Minang, rendang itu lebih dari sekadar makanan. Dia bagian dari identitas. Biasanya disajikan di acara adat, pernikahan, atau hari besar keagamaan. Bahkan banyak perantau Minang yang rela pulang kampung cuma buat makan rendang buatan ibu di rumah.

Dan buat kita sebagai orang Indonesia, rendang udah kayak duta besar rasa mewakili kekayaan kuliner kita yang gak kalah sama makanan negara lain. Jadi, kapan terakhir kali kamu makan rendang?(*)