ZUPERZ – Setiap orang punya gaya belajar masing-masing. Ada yang semangat banget buka buku pas subuh-subuh, ada juga yang justru otaknya baru nyala tengah malam. Tapi, sebenarnya… belajar pagi dan malam itu mana sih yang lebih efektif?
Jawabannya ternyata nggak sesimpel “yang satu lebih baik dari yang lain.” Karena, efektivitas belajar sangat tergantung dari ritme tubuh dan kebiasaan masing-masing orang.
Belajar Pagi: Otak Masih Fresh, Tapi…
Bagi banyak orang, belajar di pagi hari terasa lebih segar. Setelah tidur cukup, otak lebih fokus dan siap menyerap informasi. Cahaya alami juga bantu meningkatkan konsentrasi dan mood.
Tapi, belajar pagi juga butuh disiplin. Harus bangun lebih awal, lawan kantuk, dan jangan sampai malah sibuk scroll TikTok karena niatnya cuma “5 menit doang.”
Belajar Malam: Tenang dan Sepi, Tapi Rentan Lelah
Sebagian orang justru lebih fokus saat malam. Suasana yang lebih tenang dan minim gangguan bikin belajar lebih nyaman. Apalagi kalau kamu tipe night owl yang merasa paling produktif justru saat orang lain udah tidur.
Tapi ingat, malam juga waktu tubuh mulai lelah. Kalau dipaksa belajar saat udah ngantuk berat, yang ada malah nggak masuk apa-apa. Dan, tidur terlalu larut bisa bikin capek seharian besoknya.
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
Nggak ada jawaban mutlak. Yang terpenting adalah kenali dirimu sendiri. Kalau kamu lebih fokus pagi, manfaatkan waktu itu untuk pelajaran yang berat. Kalau malam justru kamu lebih produktif, pastikan kamu tetap cukup tidur dan jaga pola makan.
Tips tambahannya:
- Hindari multitasking saat belajar, baik pagi atau malam.
- Buat jadwal rutin dan realistis.
- Jangan lupakan istirahat.
- Minum cukup air dan hindari belajar sambil lapar atau terlalu kenyang.
Intinya, belajar itu bukan soal kapan, tapi bagaimana caramu menjaga konsistensi dan kenyamanan saat belajar. Mau pagi atau malam, kalau kamu fokus dan paham ritmemu, hasilnya bakal maksimal juga kok. (MG/Wahyuni)
