ZUPERZ – Pengabdian kepada masyarakat menjadi bagian penting dari peran perguruan tinggi, lembaga pemerintah, maupun organisasi sosial. Namun dalam praktiknya, tak sedikit program pengabdian yang berjalan hanya sebagai formalitas. Banyak kegiatan yang dilaksanakan tanpa benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat di lapangan.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) yang melaksanakan pengabdian di Desa Bontorannu, Kec. Kajang, Kab. Bulukumbahadir dengan pendekatan berbeda. Mereka memulai seluruh rangkaian kegiatan berdasarkan hasil observasi langsung serta diskusi bersama staff kantor desa dan warga setempat.
Koordinator Desa, Naufal, menyampaikan bahwa keterlibatan masyarakat sejak awal perencanaan menjadi kunci agar program yang dijalankan tidak sekadar seremonial, tetapi benar-benar terasa manfaatnya bagi warga.
“Kami merasa sangat disambut hangat oleh masyarakat Desa Bontorannu. Terima kasih kami sampaikan kepada Kepala Desa beserta perangkat, yang sangat terbuka dan mendukung kami dalam merancang program kerja. Kami berharap kehadiran kami di sini dapat memberikan manfaat yang bisa dirasakan warga, terutama dalam peningkatan ekonomi, pengelolaan lingkungan, dan edukasi kesehatan,” ujarnya.
Selama kurang lebih satu bulan masa pelaksanaan, para mahasiswa akan mengimplementasikan sejumlah program prioritas yang telah disusun bersama warga dan pihak desa. Mulai dari pemetaan batas wilayah desa dan peta tutupan lahan, hingga perlindungan pekerja sektor informal melalui sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan. Di bidang ekonomi, mereka juga mendorong modernisasi metode pembayaran UMKM lewat QRIS, serta pengembangan produk lokal dengan mengolah gula aren menjadi gula semut.
Tak hanya itu, mahasiswa juga menggagas solusi lingkungan melalui pembuatan briket dari limbah tempurung kelapa serta pemanfaatan eco-enzim sebagai alternatif pengolahan limbah dapur. Seluruh program ini dikemas dalam satu paket besar yang mengusung semangat berkelanjutan, diharapkan bisa terus berjalan bahkan setelah masa KKN berakhir.
Kepala Desa Bontorannu memberikan sambutan hangat dan harapan besar atas kehadiran mahasiswa. Ia menilai program yang dirancang sangat relevan dan mampu menjadi pemantik semangat bagi masyarakat dalam menggali potensi desa. (Wahyuni)