Media internasional Al Jazeera menyoroti tingginya angka pengangguran pemuda di Indonesia yang disebut sebagai salah satu yang tertinggi di Asia. Dalam laporannya bertajuk “Indonesia has 44 million youths. It’s struggling to get them jobs”, media berbasis di Qatar itu menyoroti sulitnya lapangan kerja berkualitas bagi generasi muda Indonesia.
Data pemerintah yang dikutip Al Jazeera menyebut sekitar 16 persen dari total 44 juta pemuda Indonesia berusia 15–24 tahun tidak memiliki pekerjaan. Angka tersebut disebut lebih dari dua kali lipat dibandingkan pengangguran pemuda di Thailand dan Vietnam.
Laporan tersebut juga menyoroti rendahnya optimisme pemuda terhadap masa depan ekonomi Indonesia. Berdasarkan survei ISEAS-Yusof Ishak Institute yang dirilis Januari 2025, hanya 58 persen anak muda Indonesia yang optimis terhadap arah ekonomi pemerintah—jauh di bawah rata-rata 75 persen dari enam negara ASEAN lainnya.
Kondisi ini disebut sebagai salah satu pemicu gerakan “Indonesia Gelap” yang sempat mencuat pada Februari 2025, diikuti aksi unjuk rasa mahasiswa di berbagai kampus besar. Aksi ini dipicu oleh kegelisahan terhadap ekonomi, pengangguran, dan kebijakan pemangkasan anggaran K/L dan pemda.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto justru menyebut angka pengangguran dan kemiskinan mengalami penurunan berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam acara penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, 20 Juli lalu, Prabowo menyatakan bahwa pesimisme terhadap Indonesia adalah propaganda yang sengaja diciptakan oleh pihak tertentu.
https://www.instagram.com/reel/DMcQWYGxKqG/?igsh=Mmw5ZWtnNzlxN214