Campus

Mahasiswa KKN Unhas Gelar Pelatihan Pembuatan Nugget Bergizi dengan Parutan Wortel sebagai Sumber Provitamin A

×

Mahasiswa KKN Unhas Gelar Pelatihan Pembuatan Nugget Bergizi dengan Parutan Wortel sebagai Sumber Provitamin A

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa KKNT Unhas bersama warga

ZUPERZ – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Nugget Ayam dengan Penambahan Parutan Wortel sebagai Sumber Provitamin A.

Kegiatan ini berlangsung di rumah kepala Lingkungan Biroro, Kelurahan Bonto Lerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Kamis (24/07) yang merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKN yang berasal dari jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pembuatan produk olahan ayam yang tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi, mudah dibuat di rumah, disukai anak-anak, serta berpotensi menjadi peluang usaha rumahan.

Dengan menambahkan parutan wortel sebagai bahan tambahan, nugget yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi sumber provitamin A yang bermanfaat untuk kesehatan mata dan daya tahan tubuh saat dikonsumsi.

Andi Risky Amelia Putri selaku mahasiswa KKN pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan menjadi solusi pangan bergizi yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat terutama karena alat dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana dan mudah ditemukan.

“Dengan menambahkan parutan wortel ke dalam adonan nugget, kita dapat memperkaya kandungan nutrisinya tanpa mengurangi cita rasa. Bahkan, warna oranye dari wortel dapat membuat nugget tampak lebih menarik, khususnya bagi anak-anak yang cenderung pemilih terhadap makanan,” ujarnya.

Peserta yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan nugget, mulai dari proses pencampuran bahan, pembentukan adonan, hingga proses pengukusan dan penggorengan.

Para peserta juga diberikan tips untuk menyimpan nugget dalam freezer agar dapat bertahan lama tanpa bahan pengawet dan tetap aman untuk dikonsumsi.

“Pelatihan ini sangat membantu karena kami jadi tahu cara membuat lauk yang bisa disimpan dalam jangka waktu cukup lama dan tinggal digoreng saat ingin dimakan, serta dapat kami jadikan sebuah peluang usaha rumahan” ujar Ibu Maryam, salah satu peserta pelatihan.Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat.

Harapannya, pelatihan ini dapat menumbuhkan kreativitas dalam mengolah bahan pangan lokal yang bergizi dan bernilai ekonomis, sekaligus mendorong masyarakat untuk dapat memulai sebuah usaha dari dapur sendiri.