Krisis bahan bakar minyak (BBM) melanda wilayah Jember, Bondowoso, dan sebagian Lumajang, Jawa Timur. Antrean panjang kendaraan terlihat mengular di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejak akhir pekan lalu. Warga mengaku harus menunggu hingga lima jam hanya untuk mendapatkan bensin.
Kelangkaan ini mulai mencuat sejak Minggu (27/7/2025) dan terus berlanjut hingga awal pekan. Video dan foto antrean kendaraan bermunculan di media sosial, memperlihatkan panjangnya antrean yang tak biasa. Banyak SPBU kehabisan stok, sementara hanya sedikit yang masih melayani pengisian.
Komentar warganet pun membanjiri unggahan-unggahan tersebut. Salah satu akun menggambarkan pengalaman antre selama berjam-jam layaknya perjuangan menyelesaikan tugas akhir.
“Setelah lima jam antre BBM, rasanya kayak baru lulus sidang skripsi,” tulis seorang pengguna media sosial, disambut berbagai reaksi netizen lainnya yang tak kalah sarkastis.
“Bayangin, udah antre lima jam lebih, eh pas giliran… BBM-nya habis,” keluh akun @chand*****21 di kolom komentar akun Instagram @undercover.id.
Kelangkaan ini berdampak nyata bagi aktivitas warga. Akun @octavirisma, salah satu warga Jember, menceritakan bahwa sekolah di daerahnya terpaksa dilakukan secara daring karena banyak siswa kesulitan berangkat. Penjual bensin eceran pun kehabisan stok.
“Sudah beberapa hari tidak keluar rumah. SPBU penuh antrean, eceran pun banyak yang kosong. Kalaupun ada, harganya tidak masuk akal. Anak sekolah daring, beberapa kerja dari rumah. Semoga distribusi BBM segera normal,” tulisnya pada Selasa (29/7/2025).
Sementara itu, dugaan sementara mengarah pada perbaikan jalur Gumitir menuju Banyuwangi yang kemungkinan besar menghambat distribusi BBM ke wilayah Jember dan sekitarnya.
