ZUPERZ – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) Telah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan “Pelatihan Pembuatan Manisan Dengan Pemanfaatan Limbah Kulit Markisa Sebagai Inovasi Produk Pangan Bernilai”.
Berkolaborasi dengan Ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga TP PKK) berlangsung di Rumah Pendidikan Dan pelatihan (Rumah Dilan), Kelurahan Tamaona, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, senin (28/07). Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKNT Gel.114 yang berasal dari jurusan perikanan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan limbah dari buah kulit markisa dengan cara memberikan Pelatihan Pembuatan Produk Manisan Kulit Markisa, menjadi Produk Inovatif dan Ekonomis, serta berpotensi menjadi peluang usaha bagi UMKM di Kelurahan Tamaona.
Vinsensius Jurver Rada selaku mahasiswa KKNT Gel.114 pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan menjadi solusi pemanfaatan limbah kulit markisa dan juga mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat karena alat dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana dan mudah ditemukan.
“Dengan menambahkan kulit markisa ke dalam pembuatan manisan, kita dapat memperkaya kandungan nutrisinya tanpa mengurangi cita rasa. Kulit markisa kaya akan antioksidan dan serat yang baik untuk melindungi tubuh dari radikal bebas serta menjaga kesehatan pencernaan. Bahkan, warna dan aroma khas kulit markisa dapat membuat manisan tampak lebih menarik, khususnya bagi anak-anak yang cenderung pemilih terhadap makanan,” Ujar Ibu-ibu TP PKK
Peserta yang didominasi oleh ibu-ibu PKK tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan manisan kulit markisa, mulai dari proses pengupasan kulit markisa, hingga proses penggorengan.
“Pelatihan ini sangat membantu karena kami jadi tahu cara mengolah kulit markisa menjadi manisan yang bisa disimpan dalam jangka waktu cukup lama dan siap dikonsumsi kapan saja, serta dapat kami jadikan sebagai peluang usaha rumahan,” ujar Ibu Siti Ramlah Yusuf, salah satu peserta pelatihan.Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
Harapannya, pelatihan pembuatan manisan dari kulit markisa ini dapat menumbuhkan kreativitas dalam mengolah limbah pangan menjadi produk yang bergizi dan bernilai ekonomis, sekaligus mendorong masyarakat untuk memulai usaha rumahan dari dapur sendiri.