Campus

Sosialisasi Pemanfaatan Aplikasi Cuaca, Mahasiswa KKN-T Unhas Dukung Pertanian Cerdas

×

Sosialisasi Pemanfaatan Aplikasi Cuaca, Mahasiswa KKN-T Unhas Dukung Pertanian Cerdas

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa unhas bersama warga

ZUPERZ– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Pemanfaatan Prediksi Cuaca untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian dan Perkebunan”.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 28 Juli 2025 di Kelurahan Tamaona, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja KKN oleh Dian Kurniawati, mahasiswa Jurusan Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Hasanuddin, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani tentang pentingnya informasi cuaca dalam mendukung aktivitas bertani dan berkebun.

Dalam kegiatan tersebut, peserta diperkenalkan berbagai platform prediksi cuaca seperti aplikasi BMKG, website resmi BMKG, aplikasi Windy, dan saluran WhatsApp BMKG. Melalui simulasi langsung, masyarakat diajarkan cara mengakses informasi tentang curah hujan, suhu, angin, dan waktu terbaik untuk bercocok tanam.

“Dengan memanfaatkan informasi dari aplikasi prediksi cuaca, masyarakat bisa lebih siap menentukan waktu tanam, panen, hingga antisipasi terhadap hama dan cuaca ekstrem. Ini bukan soal mengubah cara bertani, tetapi menambahkan alat bantu berbasis teknologi untuk keputusan yang lebih tepat,” jelas Dian Kurniawati, Mahasiswa Geofisika FMIPA Unhas, saat memberikan materi.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para anggota kelompok tani dan masyarakat sekitar. Mereka aktif bertanya dan mencoba langsung cara membaca prakiraan cuaca melalui ponsel masing-masing.

Beberapa peserta mengaku baru mengetahui bahwa informasi cuaca bisa diperoleh secara langsung tanpa menunggu siaran televisi. Arsil, Ketua Kelompok Tani Kahayya, menuturkan sosialiasi ini sangat bermanfaat bagi petani.

“Sosialisasi ini sangat bermanfaat. Kami jadi tahu bahwa prediksi cuaca bisa dilihat sendiri lewat HP. Ini membantu kami lebih siap menghadapi musim tanam,” tuturnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi ringan antara mahasiswa dan peserta, di mana masyarakat menyampaikan pengalaman dan kendala mereka dalam bertani menghadapi cuaca yang tidak menentu.

Harapannya, kegiatan ini mampu meningkatkan literasi cuaca masyarakat serta mendorong pertanian yang lebih adaptif dan berbasis data.