ZUPERZ – Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan tren “intrusive thoughts”, yaitu pikiran aneh atau ekstrim yang muncul tiba-tiba. Di TikTok, istilah “intrusive thoughts won again” viral, dan biasanya diiringi video orang melakukan hal impulsif atau konyol. Tapi sebenarnya, apa itu intrusive thoughts? Dan apakah hal ini perlu dikhawatirkan?
Apa Itu Intrusive Thoughts?
Intrusive thoughts adalah pikiran yang muncul secara tiba-tiba, tanpa diinginkan, dan sering kali bersifat mengganggu atau bahkan menyeramkan. Dilansir dari International OCD Foundation, pikiran ini bisa berupa kekerasan, seksual, atau tindakan impulsif yang bertentangan dengan keinginan si pemilik pikiran.
Contohnya: “Gimana kalau aku lompat dari balkon”, “Bayangkan kalau aku dorong orang di depan”, “Gimana kalau tiba-tiba teriak waktu guru lagi ngajar”.
Apakah Itu Berbahaya?
Tidak selalu. Psikolog klinis Dr. Ali Mattu mengatakan dalam video edukasinya di YouTube bahwa hampir semua orang pernah mengalami intrusive thoughts di titik tertentu. Yang membedakan adalah bagaimana seseorang bereaksi terhadap pikiran tersebut.
Jika seseorang mulai merasa cemas, bersalah, atau terganggu terus-menerus oleh pikiran ini, bisa jadi berkaitan dengan kondisi seperti OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) atau gangguan kecemasan lainnya. Dalam kasus seperti ini, bantuan dari profesional kesehatan mental sangat disarankan.
Kenapa Viral?
Tren ini viral karena kontennya terasa relatable bagi banyak orang. Kamu pasti pernah punya pikiran aneh yang langsung ditepis, tapi jarang berani membicarakannya. Ketika tren ini muncul, banyak orang merasa “ternyata bukan cuma aku”.
Namun, sebagian psikolog mengingatkan bahwa tren ini bisa berisiko jika menormalisasi atau menjadikan intrusive thoughts sebagai bahan bercanda tanpa edukasi. Bisa jadi, orang yang benar-benar mengalami gangguan mental merasa makin bingung atau tidak mendapat penanganan yang tepat.
Punya intrusive thoughts bukan berarti kamu aneh atau “gila”. Faktanya, banyak orang mengalaminya, dan itu adalah bagian dari kerja otak yang kompleks. Yang penting adalah bagaimana kamu menyikapinya. Jika pikiran ini muncul sesekali dan tidak memengaruhi kehidupan sehari-hari, itu normal. Tapi kalau sudah mulai mengganggu, jangan ragu cari bantuan profesional.(*)
