ZUPERZ – Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar program inovatif bertajuk Sekolah Anak Pantai dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 di Desa Baruga, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang digagas oleh Ahmad Abdillah, mahasiswa Ilmu Kelautan Unhas ini bertujuan memberikan edukasi lingkungan hidup kepada anak-anak dan remaja, terutama soal pentingnya menjaga ekosistem laut dan kawasan pesisir.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan kesadaran sejak dini, bahwa laut dan pesisir adalah rumah yang harus dijaga bersama,” ujar Ahmad Abdillah.
Program diawali dengan kelas nonformal yang digelar langsung di pesisir Desa Baruga. Anak-anak diajak menyaksikan langsung kondisi pantai sekaligus mengikuti aksi bersih-bersih.
Menariknya, kegiatan ini dikemas dengan dongeng berjudul Pasukan Penjaga Laut Muda Desa Baruga, yang disampaikan secara interaktif. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi menggambar dan mewarnai bertema laut.
Program berlanjut ke tiga sekolah dasar di Desa Baruga, yaitu:
- SD Inpres Panoang
- SDN 72 Bonto Marannu
- SDN 52 Korong Batu
Dalam kunjungan ini, anak-anak mendapat pengenalan tiga ekosistem penting laut: mangrove, lamun, dan terumbu karang. Mahasiswa juga membagikan poster edukatif yang dapat terus dimanfaatkan oleh guru dan siswa.
Sebagai bentuk implementasi materi yang telah diberikan, mahasiswa menggelar penanaman bibit mangrove di dua lokasi:
- Pantai Bombong, Desa Biangkeke
- Muara Sungai Panoang, Dusun Panoang, Desa Baruga
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajakan terbuka bagi warga untuk ikut menjaga wilayah pesisir dari kerusakan lingkungan yang kian mengancam.
“Penanaman mangrove ini adalah langkah kecil, tapi bisa memberi dampak besar bagi keberlanjutan laut kita,” jelas Ahmad.
Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, Sekolah Anak Pantai diharapkan menjadi model sederhana tapi efektif dalam membentuk generasi muda yang peduli lingkungan, khususnya di wilayah pesisir seperti Kabupaten Bantaeng.